Ada gula, ada semut. Kalau di hutan sumbawa, pepatah
ini bisa dirubah menjadi ada pohon, ada madu. Warga akan banyak memanen madu
lebah jika hutan-nya terjaga dengan baik. Ini yang terjadi di hutan-hutan
Sumbawa, seperti di KPH Puncak Ngengas Batulanteh, Nusa Tenggara Barat
(NTB).
Benda hitam pekat yang bergantungan di satu pohon
dengan tinggi sekitar 20 meter, dan panjangnya sekitar 1,5 meter. Dari kejauhan
kumpulan hitam itu kelihatan mengkilat karena gerakan-gerakan kecil dari ribuan
binatang kecil. yaitu lebah Apis Dorsata alias lebah hutan.
Jika rumah lebah ini ditemukan oleh keluarga Safaruddin,
sejak masih kecil. Mereka menebang satu pohon kecil di sekitar situ dan
meletakkan di bawah pohon yang menjadi rumah lebah. “Kayu potong ini tanda
kalau sudah ada yang menemukan sarang lebah ini terlebih dahulu,” kata
Safaruddin.
Adab yang berkembang sejak lama ini, kalau sudah ada
patahan pohon disekitar rumah lebah, maka tidak akan ada yang mengambil atau
memindahkannya. Kalaupun ada yang nekad, resikonya yaitu dijauhi warga dan di
cap maling.
Untuk mencapai lokasi ini, tidak mudah loo,,,
temen-temen. Karena berjalan kaki, memasuki hutan di Gunung Batulanteh,
Kecamatan Batulanteh, Sumbawa, Nusa Tenggara Barat (NTB). Lokasi ini masuk
hutan lindung di KPH Puncak Ngengas Batulanteh.
Jalan yang akan anda temukan, yaitu seperti Jalan
berbatu, naik turun bukit, melewati jurang dan menyeberangi sungai, sesekali
merayap di tebing. Kurang lebih satu jam, barulah anda sampai ke pohon tempat
lebah membangun istananya.
”Indikator kesehatan
hutan ini dilihat dari produksi madu,” kata Julmansyah, Kepala Balai KPH Puncak
Ngengas Batulanteh, Sumbawa, Juli lalu pada tahun 2018. semakin terjaganya
hutan, maka madu semakin melimpah.
Jika anda tertarik untuk mendapatkan madu sumbawa ini
anda bisa datang langsung atau hubungi kami melalui :
Jl. TGH. lopan No.30 Dasan Cermen-Mataram
Hp. 087763274881
Komentar
Posting Komentar