Apaa,,,! Kacang Komak bisa jadi tahu dan tempe

Kacang Komak
Nah, untuk anda yang belum pernah makan atau melihat kacang komak, inilah artikel yang cocok untuk anda baca, namun bagi anda yang pernah makan, agar bisa menambah wawasan anda dan bisa mengetahui kandungan dari kacang komak tersebut, biar anda juga tahu kan apa kandungan yang tekandung di dalam makanan yang kita makan itu.
Kacang komak berpotensi untuk dijadikan sebagai pangan alternatif pengganti kedelai yang saat ini harganya melambung, dengan kandungan gizi tidak jauh berbeda dan harganya lebih murah. "Penampilan kacang komak tidak jauh berbeda dengan kedelai. Bahkan dibandingkan dengan kedelai lokal, tekstur kacang komak lebih lembut," kata peneliti pada Fakultas Teknologi Pertanian, Institut Pertanian Bogor (IPB), Ir Arif Hartoyo. "Produktivitas kacang komak berkisar 6-10 ton per hektar, jauh lebih tinggi dibandingkan dengan kedelai yang rata-rata hanya 1,3 ton per hektar,".
Tingginya produktivitas kacang komak ini dikarenakan komoditas tersebut merupakan tanaman tropis, sedangkan kedelai merupakan tanaman subtropis. "Produktivitas kedelai, dalam maksimalnya tidak akan jauh dari angka 2-3 ton per hektarnya,".
Peneliti pada Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan tersebut sudah mencoba kacang komak sebagai bahan untuk pembuatan tahu. Dan hasilnya, tahu lebih lembut, namun rasanya sedikit "langu" (kurang sedap). Namun, untuk menghilangkan rasa "langu" tesebut, kacang komak bisa diberi perlakuan pemanasan atau dengan sedikit pemberian rasa.

Tahu
Sebagai bahan pembuatan tahu, bisa digunakan komposisi 20 persen komak dan 80 persen kedelai supaya tahu tersebut tidak mudah hancur. Sedangkan untuk tempe, bisa digunakan 100 persen kacang komak. "Dari segi kandungan gizi, protein pada kedelai masih lebih tinggi. Namun kacang komak justru mempunyai kelebihan karena terbukti mampu menurunkan kadar kolesterol dan gula darah," katanya. Menurut dia, aplikasi kacang komak untuk pangan diantaranya untuk pembuatan tahu, tempe, kecap, tepung komposit, konsentrat atau isolat protein, serta bahan pangan fungsional lainnya.
Jika anda ingin menanam kacang komak, tanam lah di lahan yang marjinal sehingga tidak membutuhkan banyak input produksi seperti pupuk dan air, serta lebih tahan hama. Penanaman kacang komak pada lahan marjinal ini justru akan memperbaiki struktur tanah karena akar tanaman kacang komak ini mengikat unsur Nitrogen.
Saat ini kacang komak banyak ditanam di daerah Jawa Timur dan Nusa Tenggara Barat (NTB), meski hanya sebagai tanaman tumpangsari atau masih belum ada penanaman dalam skala yang luas. Namun untuk tumpangsarinya saja, produksi kacang komak bisa mencapai 1,5 ton per hektarnya," kata Arif Hartoyo.
Selama ini masyarakat banyak memanfaatkan kacang komak untuk sayur. Masyarakat NTB sendiri sudah sejak dulu mengkonsumsi tempe dari bahan kacang komak. Sedangkan di negara China, komoditas ini memanfaatkan kacang komak ini sebagai campuran obat kuat (obat stamina) karena kacang ini mengandung zat aprodisiak, maksunya yaitu, kita bisa menghadapi hari-hari kita dengan penuh semangat. Nah, sehingga kacang komak ini cocok untuk di konsumsi oleh anda yang lagi menjalankan ibadah puasa. mungkin tepatnya anda makan pada saat sahur.
Dan jika kalian sedang berlibur kelombok atau sedang merasakan indahnya pemandangan dari Lombok tersebut mungkin anda ingin membawakan buah tangan / oleh oleh untuk orang terdekat anda. Bisa anda datang di toko Bola Mas, disini disediakan untuk anda yaitu berbagai camilan dan minuman khas NTB sebagai oleh oleh anda untuk keluarga dirumah atau orang-orang terdekat anda.
Dan jika anda tertarik dengan camilan kacang komaknya anda bisa cari di toko kami yaitu di Bola Mas. Gimana kalau anda coba dulu ? yaaa nggak ?. Jika anda pengen merasakan kelezatan dan manfaatnya ini, anda bisa mampir di toko kami atau bisa hubungi kami;
Jl. TGH. Lopan No. 30 Dasan Cermen-Mataram, Lombok / samping Sasaku
Hp; 087763274881

Selamat mencoba

Terimakasih telah mengujungi blog saya, saya akan terus mengupdate konten yang terbaru dan menarik untuk anda....!!!!!!!!






Komentar